Pendidikan Karakter Dalam Program PRIMAGO intensive CAMP
Pendidikan karakter merupakan sesuatu yang
amat sangat penting dalam kekuatan suatu bangsa, yang ironisnya sudah genting
dan langka didalam dunia pendidikan kita saat ini. Terbukti penyelenggara
pendidikan (sekolah) dan orang tua lebih takut anak didiknya mendapatkan nilai
rendah diatas kertas atau tidak naik kelas dibanding anak didik mereka suka
tawuran, meninggalkan ibadah, tidak patuh dan hormat pada orang tua, dan
akhirnya menjadi budak zamannya.
Untunglah di Indonesia masih ada lembaga pendidikan pesantren, yang sangat menjunjung tinggi Carakter Building anak didiknya, Dan GONTOR menjadi salah satu lokomotif pendidikan karakter terbaik di Indonesia. Sebab di dunia Pesantren, pendidikan karekater bukan sekedar pelengkap materi pelajaran yang disampaikan didalam kelas, melainkan melekat dalam berbagai aktivitas harian. Mulai dari bangun pagi hingga tidur kembali dimalam hari, seperti manajemen waktu, manajemen belajar, sampai mengantri dari mulai mandi, makan, bahkan beli kebutuhan santri dikoperasi. Sehingga konsep pendidikan dan pengajaran dunia pesantren bukan hanya sekedar transformasi Knowledge, malainkan juga transformasi value agar mampu diterapkan dalam kehidupan sehari- hari.
Untunglah di Indonesia masih ada lembaga pendidikan pesantren, yang sangat menjunjung tinggi Carakter Building anak didiknya, Dan GONTOR menjadi salah satu lokomotif pendidikan karakter terbaik di Indonesia. Sebab di dunia Pesantren, pendidikan karekater bukan sekedar pelengkap materi pelajaran yang disampaikan didalam kelas, melainkan melekat dalam berbagai aktivitas harian. Mulai dari bangun pagi hingga tidur kembali dimalam hari, seperti manajemen waktu, manajemen belajar, sampai mengantri dari mulai mandi, makan, bahkan beli kebutuhan santri dikoperasi. Sehingga konsep pendidikan dan pengajaran dunia pesantren bukan hanya sekedar transformasi Knowledge, malainkan juga transformasi value agar mampu diterapkan dalam kehidupan sehari- hari.
Untuk itulah, ditengah minimnya perhatian lembaga pendidikan non
pesantren pada aspek pembentukan karakter ini dalam kehidupan sehari hari para
muridnya, maka PRIMAGO hadir memberikan solusi berupa sebuah program yang
bernama PRIMAGO intensive CAMP (PIC).
Dengan konsep miniatur pesantren GONTOR, kegiatan peserta PIC
dalam 24 jam dibuat sedemikian rupa agar dalam keseharian mereka melakukan
banyak hal kegiatan positif produktif dan edukatif,
yang diharapkan dapat menjadi kebiasaan mereka sehari hari di tengah lingkungan
mereka.
Formulasi kegiatan PIC dimulai dari bangun pagi, tahajjud,
sholat subuh berjamaah, latihan kultum, latihan berbahasa Arab dan Inggris,
latihan imamah dan doa sehari hari, hafalan surah juz 30, ngantri makan dan
mandi, mencuci piring sendiri, menjaga kebersihan, bersih bersih lingkungan
sekitar, lari pagi, latihan public speaking, olahraga bersama, out bond tim
building dan yang terpenting adalah tadarus Al-Qur’an. Diharapkan program
ini mampu mewarnai Mental, Mindset, Karakter, Akhlaq, Spiritual &Moral para peserta untuk menjadi lebih baik bagi dirinya, keluarganya
maupun orang lain.
Membuat kegiatan miniatur Pesantren seperti PIC ini ditengah
kesibukan sekolah tidaklah mudah. Ada saja alasan untuk tidak bisa
mengikutinya. Seperti lokasi yang sedikit jauh dari domisili, anak yang tidak
mau ikut program ini, hingga bentrok dengan kegiatan belajar di sekolah.
Namun, Alhamdulillah program PRIMAGO intensive Camp Angkatan I ini mampu
diikuti oleh 52 Peserta (Putra) yang berasal dari beberapa sekolah mulai dari
kelas 4 SDIT, SDI, SD Negeri, Sekolah Alam, SMPN, SMPIT hingga yang sudah
SMA. Mereka datang dari berbagai kota, baik dari Jakarta Selatan,
Timur, Utara, Pusat, Depok, Bogor, Tanggerang, Cikarang, Bekasi, Kerawang,
hingga Purwakarta.
Ternyata kegiatan yang diadakan disetiap akhir pekan (Jumat Sore
– Ahad Sore) ini amat sangat diminati oleh para peserta. Mereka sangat antusias
menjalani rutinitas dan kegiatan yang sangat padat, tanpa ada keluhan meski
diliputi kelelahan. Inilah pendidikan yang sesungguhnya, bagaimana para
peserta didik dilatih untuk menjalani proses itu sendiri dengan sepenuh hati.
Kegiatan PIC didesain agar menumbuhkan rasa kepedulian, budaya
mengantri, bersabar dan gotong royong, rajin ibadah, semangat belajar dan
hormat orang tua pada diri peserta. Program latihan menjadi santri ini didesain
dalam bentuk Camp dan Fun Learning secara Intensiv sehingga para peserta bisa
mandiri, guyup gotong royong mandiri, dan memiliki tanggungjawab serta
kebersamaan.
Kegiatan outdornya pun beranekaragam mulai dari Lari pagi,
Futsal, Fun Outbond, Renang dan Panahan, Insya Allah kedepan dilengkapi dengan
kegiatan berkuda.
Maka tidak heran kenapa banyak negara miskin sumber daya alam,
tapi lebih maju perkembangan dan peradaban dari kita. Karena Guru di negara
tersebut Lebih Khawatir Jika Muridnya Tidak Bisa Mengantri Ketimbang Tidak Bisa
Matematika !
Seorang Guru di Australia pernah berkata :
*“Kami tidak terlalu khawatir anak-anak sekolah dasar kami tidak pandai Matematika”. Kami jauh lebih khawatir jika mereka tidak pandai mengantri.”*
Saat ditanya “kenapa begitu?”
*“Kami tidak terlalu khawatir anak-anak sekolah dasar kami tidak pandai Matematika”. Kami jauh lebih khawatir jika mereka tidak pandai mengantri.”*
Saat ditanya “kenapa begitu?”
1.
Karena kita hanya
perlu melatih anak 3 (tiga) bulan saja secara intensif untuk bisa matematika
(Berhitung), sementara kita perlu melatih anak hingga 12 tahun atau lebih untuk
bisa mengantri dan selalu ingat pelajaran di balik proses mengantri
(Pendidikan).
2.
Karena tidak semua
anak kelak menggunakan ilmu matematika kecuali TAMBAH, KALI, KURANG DAN BAGI.Karena sebagian besar mereka akan jadi penari, atlet, musisi, pelukis, dsb.
3.
Karena semua generasi
pasti lebih membutuhkan pendidikan Etika & Moral dan Ilmu Berbagi dengan
Orang Lain saat mereka bergaul dimasyarakt kelak.
1.
Anak belajar manajemen
waktu.
Jika ingin mengantri paling depan datang lebih awal dan persiapan lebih awal, semuanya serba ngantri, dari mandi, makan, belanja dikoperasi, cuci piring.
Jika ingin mengantri paling depan datang lebih awal dan persiapan lebih awal, semuanya serba ngantri, dari mandi, makan, belanja dikoperasi, cuci piring.
2.
Anak belajar bersabar
menunggu gilirannya jika ia mendapat antrian di tengah atau di belakang
sekaligus belajar bersabar jauh dr orang tua.
3.
Anak belajar mandiri
tanpa harus selalu didampingi olah kedua orang tua.
4.
Anak belajar disiplin
dan tanggungjawab, sehingga tidak mudah menyerobot/mengambil hak orang lain.
5.
Anak belajar kreatif
untuk memikirkan kegiatan apa yang bisa dilakukan untuk mengatasi kebosanan
saat mengantri.
6.
Anak bisa belajar
bersosialisasi menyapa dan berkomunikasi dengan orang lain yang baru dikenal
dan berasal dari daerah lain
7.
Anak belajar tabah dan
sabar menjalani proses dalam mencapai tujuannya walaupun itu berat karena harus
jauh dari orang tua.
8.
Anak belajar hukum
sebab akibat, bahwa jika datang terlambat harus menerima konsekuensinya di antrian
belakang. Bila bersalah atau melanggar aturan akan mendapatkan sangsi
9.
Anak belajar disiplin,
teratur, dan menghargai orang lain
10.
Anak akan belajar
memimpin dan dipimpin
11.
Belajar saling
menghormati dan menghargai sesama teman, khususnya teman seperjuangan
12.
Dan lain sebagainya
Peserta PRIMAGO camp terdiri dari Putra dan Putri mulai dari
kelas 4 SD sampai Siswa/i SMA
Insya Allah…Program Camp seperti ini akan rutin diadakan oleh PRIMAGO sebagai sumbangsih pada perbaikan dan pendidikan generasi bangsa yang
kuat. Untuk itu, bagi yang mau ikutkan ananda tercinta dalam program ini bisa
chat WA 0895341373435 {ust.reza}
Comments
Post a Comment